Diary Malam Ini

Malam telah berlalu kian dingin kian sendu. Detik demi detik berputar seolah tiada lelah mengejar massa yang kian menjadi tua. Tidak lagi terdapat peluh kristal yang mampu untuk mengisi beribu pori-pori, dan tidak ada lagi mampu aliran darah selancar mampetnya got-got yang terisi dengan berbagai dosa dan lupa.

Langkah-langkah goyah mengiringi setiap hentakan kaki menuju tempat ku bernaung dan berteduh. Rupanya waktu menunjukan pukul 11 malam. Perut yang masih belum terisi membuatku terpaksa untuk menjejakan langkahku untuk mencari makan. Setelah berjalan beberapa meter rasanya tidak juga ku temukan warung yang masih buka untuk sekedar pengganjal perut. Aduuuuh perut ini benar-benar rasanya tak tahan segera ku mempercepat langkahku guna mencari ke pelosok gang namun ternyata keadaanya begitu sepi dan membisu seolah ingin bersembunyi dari berbagai lekukan gang yang kian menyempit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar