Cermin
Tentu kalian punya cermin
di rumah, bahkan para wanita akan senantiasa membawa cermin ke mana-mana.
Pernah saya bertanya apa tujuan mereka membawa cermin. Dengan mudah mereka akan
menjawab untuk melihat kita sempurna di mata orang. Memang benar dan saya pun
setuju. Kegunaan dari cermin memang untuk melihat bayangan kita yang mana kita
akan melihat diri kita sehingga kita bisa melihat kekurangan kita di cermin itu
dan segera membenarkannya/menyempurnakannya.
Secara ilmu scince cermin dan pemantulanya memiliki
tiga hukum yaitu
Titik S’ merupakan bayangan dari titik S. Adapun
proses pembentukan bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikut.
Sinar datang SP1 (sinar 1) jatuh pada cermin datar dengan sudut datang θ1, kemudian sinar tersebut dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 1.Sinar datang SP2 (sinar 2) jatuh pada cermin datar dengan sudut datang θ2, kemudian sinar tersebut dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 2.Perpanjangan sinar pantul 1 dan sinar pantul 2 di belakang cermin
dilukiskan dengan garis terputus-putus dan berpotongan di titik S’. Jadi,
letak bayangan di titik S adalah S’ yang dibentuk dari perpotongan
perpanjangan dua sinar pantul.
Bicara soal cermin kita
kembali ke cerita tentang salah satu dewa yunani, Narcissus yang dikisahkan mati tenggelam di sebuah kolam
karena ia melihat bayangannya sendiri. Tahu kenapa? Karena dia yang jatuh cinta
pada diriny sendiri hingga lupa kalau yang ia lihat adalah bayangan yang
terpantul dari air, dan ketika ia berusaha memegannya dia terjebur ke dalam
kolam namun ada juga yang mengatakan bahwa dia mati karena dia lupa akan
kehidupannya sehingga dia hanya fokus untuk menatap wajahnya hingga ajal.
Ada juga cerita karangan
J.K Rowling yaitu Harry Potter yang menceritakan ketika Harry tengah dikejar oleh
kucing Flitchwick atau Nona Norris sehingga masuk ke dalam ruangan yang
ditengahnya terdapat sebuah cermin (cermin tarsah) cermin tersebut
memperlihatkan kedua orang tuanya yang telah meninggal sehingga dia lupa akan
kehidupannya.
Cermin yang ada di sebagian cerita memang ada yang baik ada pula yang
justru salah. Namun pada kenyataannya cermin yang kita sangka memperlihatkan
diri kita sebenarnya memperlihatkan kebalikan diri kita. Saat kita mengangkan
tangan kanan maka di dalam kaca bayangan kita mengangkat tangan kiri, begitu
pula sebaliknya. Setiap apa yang kita lakukan akan selalu berlawanan arah. Hal
ini menunjukan kebenaran bahwa apa yang kita lihat dalam cermin merupakan
kebalikan dari diri kita. Hal ini juga memungkinkan kita untuk sadar bahwa apa
yang kita anggap benar sebenarnya justru salah. Tapi terkadang kita tidak
menyadarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar